Friday, September 25, 2009

Wawancara dengan Dadit Hidayat

Hari Kamis, 17 Sepetember, Saya mewawancarai Mas Dadit Hidayat. Dadit adalah mahasiswa S3 di UW Madison di departemen Nelson Institute untuk studi lingkungan. Penelitiannya tetang arsitektur dan fokusnya transportasi. Dia bekerja di Monona tentang transportasi berkelanjutan. Dia pikir transportasi adalah masalah lingkungan terbesar kedua, sesudah masalah energi. Dia pikir kita harus tinggal di daerah lebih kecil, tidak di kota besar, karena daerah besar punya dampak lebih besar pada lingkungan. Dia mau desain kota kompak jadi orang bisa berjalan atau naik sepeda ke mana-mana dan tidak harus naik mobil. Saya wawancarai dia karena seperti saya, dia tertarik pada lingkungan dan konservasi/pelestarian alam. Wawancara itu tentang masalah lingkungan di Indoneasia dan solusi untuk masalah ini.

Menurut Dadit, masalah lingkungan paling besar di Indonesia adalah orang dari Indonesia belum bisa mengerti masalah yang ada. Mereka belum tahu tentang masalah lingkungan. Masalah di Indonesia kompleks/rumit; ada banyak macet dan pembukaan hutan yang menyebabkan lebih banyak karbon dan mengganggu sistem alam. Juga ada lumpur dari dril/pengeboran minyak tanah, korupsi pemerintah, dan kemunduran ekonomi.

Karena ekonomi tidak bagus, ada banyak orang yang miskin. Mereka mau membuka hutan karena mereka bisa menjual kayu. Selama jangka pendek, membuka hutan menguntungkan ekonomi karena orang bisa menjual kayu dan memakai kayu untuk membuat rumah. Tapi, menurut Dadit, efek ini hanya jangka pendek. Membuka hutan merugikan dalam jangka panjang karena ekosistem menjadi jelek. Karena itu, ekonomi jangka panjang tidak dibantu. Tetapi orang tidak tahu tentang jangka panjang, mereka hanya tahu tentang masalah uang sekarang.

Satu masalah lain adalah populasi rapat di Indonesia, terutama pulau Jawa. Populasi meningkat jadi orang perlu rumah lebih banyak dan tanah lebih besar. Menurut Dadit, orang dari Indonesia seharusnya menyebarkan kegiatan ekonomi. Banyak orang pindah ke Jawa karena ada banyak kota besar. Indonesia perlu dareah produksi penting di pulau lain. Dadit pikir mungkin pemerintah Indonesia seharusnya pindah ibu kota Indonesia ke Kalimantan jadi orang pindah dari Jakarta. Tapi ada masalah dengan solusi ini. Kalimantan masih punya hutan dengan orangutan, dan mugkin kalau ibu kota di Kalimantan, hutan menjadi dibuka.

Solusi masalah lingkungan Indonesia kompleks. Pemerintah dan organisasi pembelaan (seperti NGO) biasanya tidak bisa bekerja bersama karena mereka punya ide berbeda tentang lingkungan. Tapi, menurut Dadit, pemerintah dan organisasi pembelaan harus bekerja bersama. Kedua-duanya penting untuk membantu lingkungan Indonesia karena keduanya membuat penelitian dan keduanya punya perspektif berbeda. NGO bisa memberikan usul-usul dan pemerintah bisa membuat kebijakan. Tak seorangpun tahu semua, jadi organisasi harus bekerja bersama untuk mencari solusi masalah lingkungan.

No comments:

Post a Comment